POTENSI
ENERGI ANGIN DI SULAWESI
Disusun
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perpindahan Panas
Dosen
Pengampu: Dr. Eng. Nugroho Agung Pambudi, M. Eng
Disusun
Oleh:
FAJAR RIZKI
SAPUTRA
K2513021
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
A. Kebutuhan Energi di Indonesia
Energi merupakan salah satu hal yang keberadaannya
saat ini sangat diperlukan untuk menunjang atau menyokong pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa. Salah satu energi yang diperlukan masyarakat untuk kehidupan
sehari-hari yakni energi listrik. Dari grafik berikut ini, tergambar bahwa
konsumsi energi di Indonesia mengalami lonjakan yang cukup tinggi akan tetapi
belum diiringi dengan peningkatan produksinya.
Gambar
1. Grafik konsumsi listrik dan energi tahunan di Indonesia
(sumber: http://konversi.wordpress.com)
Dari
tahun ke tahun kebutuhan listrik di Indonesia selalu meningkat, hal ini sejalan
dengan pertumbuhan ekonomi, penduduk, dan perkembangan di dunia industri. Diperkirakan
kebutuhan listrik di Indonesia akan terus meningkat dan bahkan dapat mencapai
tiga kali lipat peningkatannya tiap tahun. Hal ini akan sangat berbahaya apabila
tidak dibarengi dengan peningkatan produksi energi. Pada grafik tersebut
produksi energi tiap tahunnya selalu menurun, sehingga ditakutkan produksi
energi kita tidak akan mencukupi kebutuhan energi tiap tahunnya.
Pada gambar berikut ini akan menggambarkan penggunaan energi
listrik di wilayah Indonesia.
Gambar
2. Citra satelit yang menggambarkan penggunaan listrik dan konsumsi energi
(sumber
: http://www.visibleearth.nasa.gov)
Dari
gambar citra satelit di atas terlihat jelas bahwa penggunaan energi listrik dan
konsumsi energi di Indonesia kurang merata, hal ini ditunjukkan dari titik
cahaya paling banyak terdapat di pulau Jawa, sementara wilayah bagian tengah
dan timur masih sangat membutuhkan peningkatan energi. Untuk memenuhi kebutuhan
listrik di wilayah bagian tengah dan timur selama ini menggunakan pembangkit
listrik energi fosil, padahal untuk pendistribusian bahan bakarnya saja
terkendala oleh transportasi dan cuaca.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini yakni
dengan mengembangkan sumber energi alternatif. Energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan adalah energi angin. Maka dari itu pada pembahasan berikutnya akan
mengkaji mengenai pemanfaatan energi alternatif angin di Indonesia.
B. Pemanfaatan Energi Angin di Indonesia
Negara-negara yang paling serius dalam mengembangkan
teknologi untuk memanfaatkan energi angin diantaranya adalah Denmark, Jerman,
Amerika Serikat, dan Cina. Negara penghasil energi listrik yang bersumber dari energi
angin terbesar pada tahun 2006 secara berturut-turut adalah Jerman (20.622 MW),
Spayol (11.615 MW), Amerika Serikat (11.613 MW), sedangkan Belanda yang
notabene terkenal dengan kincir anginnya ternyata berada pada urutan ke sebelas
(Wikipedia).
Pemanfaatan energi
angin adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di
Indonesia. Sebelum membahas lebih jauh mengenai pemanfaatan energi angin di
Indonesia, sebaiknya kita ketahui dahulu syarat dan kondisi angin yang dapat
digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan kincir angin jari-jari 1
meter.
Tingkat Kecepatan Angin 10
meter di atas Permukaan Tanah
|
||
Kelas
|
Kecepatan
(m/s)
|
Kondisi Alam di Daratan
|
1
|
0 – 0.02
|
--
|
2
|
0.3 – 1.5
|
Angin tenang, asap lurus ke atas
|
3
|
1.6 – 3.3
|
Asap bergerak mengikuti arah angin
|
4
|
3.4 – 5.4
|
Wajah terasa ada nagin, daun bergoyang pelan, penunjuk arah
angn bergerak
|
5
|
5.5 – 7.9
|
Debu jalan, kertas berterbangan, ranting phon bergoyang
|
6
|
8.0 – 10.7
|
Ranting pohon bergoyang, benera berkibar
|
7
|
10.8 – 13.8
|
Ranting pohon besar bergoyang, air plumping berombak kecil
|
8
|
13.9 – 17.1
|
Ujung pohon melengkung, hembusan angin terasa di telinga
|
9
|
17.2 – 20.7
|
Dapat mematahkan ranting pohon, jalan berat melawan arah angin
|
10
|
20.8 – 24.4
|
Dapat mematahkan ranting pohon dan merubuhkan rumah
|
11
|
24.5 - 28.5
|
Dapat merumbuhkan pohon, menimbulan kerusakan
|
12
|
28.5 32.6
|
Menimbulkan kerusakan parah
|
13
|
32.7 – 36.9
|
Tornado
|
Tabel 1. Tingkat kecepatan angin
10 meter di atas permukaan tanah
(sumber:
http://www.kincirangin.info/)
Dari tabel tersebut klasifikasi angin pada
kelas 3-8 merupakan kecepatan angin yang biasa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik. Di Indonesia sendiri kecepatan angin berkisar antara 2m/s – 6m/s.
Dengan karakteristik seperti itu, Indonesia dinilai cocok untuk menggunakan
pembangkit listrik tenaga angin skala kecil (10kW) dan menengah (10-100kW),
yang dapat digunakan sebagai sumber energi untuk menyalakan lampu, pompa air,
alat-alat elektronik dan lain-lain (Rachman, 2012).
Untuk peta wilayah yang berpotensi dimanfaatkan energi
anginnya dapat dilihat pada kedua gambar dibawah ini.
Gambar 3. Peta potensi
kecepatan angin di Indonesia
(sumber: http://indone5ia.wordpress.com)
Gambar 4. Peta Potensi
Angin Indonesia
(sumber:
http://konversi.wordpress.com)
Peta
tersebut menunjukan perbedaan kecepatan udara yang dibedakan berdasarkan
warnanya. Warna biru menyatakan kecepatan udara yang rendah, sedangkan warna
hijau, kuning, merah dan lainnya menyatakan semakin besarnya kecepatan angin.
Dari kedua gambar tersebut terlihat jelas bahwa di wilayah Indonesia bagian tengah
dan timur ternyata menyimpan potensi angin yang cukup berpengaruh untuk
peningkatan produksi energi.
Awal pembahasan pada paper ini tampak bahwa Indonesia
memang sedang mengalami krisis energi listrik. Seperti pada gambar 1 di atas
menunjukkan bahwa sejak bertahun-tahun yang lalu konsumsi energi listrik di
Indonesia sudah melebihi kapasitas produksi pembangkit listrik yg Negara kita
miliki. Sedangkan dari citra satelit pada gambar 2 menunjukkan bahwa di wilayah
Indonesia bagian tengah dan timur mengalami kelangkaan energi listrik. Dengan
berpedoman dari gambar 2, 3 dan 4, maka pembahasan berikutnya akan lebih focus
pada pengembangan potensi energi angin di wilayah Sulawesi yang termasuk dalam kawasan
Indonesia bagian tengah.
C.
Potensi Pengembangan Energi
Angin di Sulawesi
Untuk
mengetahui potensi energi angin di wilayah Sulawesi, penulis akan mengambil
data dari 3 provinsi, antara lain:
-
Palasa, Kab. Parigi Moutong, Sulawesi Tengah
-
Bitung, Kab. Minahasa utara, Sulawesi Utara
-
Mapoaano, Kab. Buton, Sulawesi Tenggara
Gambar 5. Potensi energi angin di Palas Kab. Parigi
Moutung,
Sulawesi Selatan
(Sumber:
www.whypgen-bppt.com)
Pada
gambar 5, didominasi dengan warna biru muda (kelas 3) dan yang lainnya merata.
Kecepatan angin pada kelas ketiga yakni skitar 3.8 – 4.5 m/s dan energi yang
diperoleh skitar 200W/m2. Namun masih ada beberapa lokasi tertentu
yang energi anginnya layak digunakan untuk menggerakkan kincir angin rumahan,
dimana lokasi tersebut dapat menghasilkan skitar 1200W/m2
Gambar 6. Potensi energi angin
di Bitung Kab. Minahasa Utara, Sulawesi Utara
(Sumber: www.whypgen-bppt.com)
Pada
gambar 6, didominasi dengan warna biru
muda (kelas 3) akan tetpai pada lokasi ini Kecepatan angin pada kelas ketiga
yakni sekitar 5.8 – 6.35 m/s dan energi yang diperoleh skitar 400W/m2.
Namun terdapat satu lokasi yang energi anginnya sangat tinggi yakni yang
ditandai dengan warna merah. Pada warna merah ini kecepatan angin sekitar 9.6 –
12.3 m/s dan menghasilkan energi sebesar 2000W/m2. Energi ini sangat
cocok bila digunakan untuk pengembangan Pembangkit istrik Tenaga Bayu (PLTB).
Gambar 7. Potensi energi angin
di Mapoaano Kab. Buton, Sulawesi Tenggara
(Sumber: www.whypgen-bppt.com)
Pada
gambar 7, perbedaan warnanya cukup merata dan kecepatan paling tinggi hanya
sekitar 5 m/s sehingga lokasi ini lumayan cocok digunakan untuk menggerakkan kincir
angin rumahan.
Dari ketiga lokasi di atas dapat disimpulkan bahwa di
Sulawesi energi anginnya masih sangat menjanjikan utuk digunakan sebagai sumber
energi alternatif. Di daerah Bitung Kab. Minahasa Utara, Sulawesi Utara
merupakan salah satu tempat yang memiliki kecepatan angin yang mendukung untuk
proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dengan kecepatan angin sekitar 9.6 – 12.3
m/s dan menghasilkan energi sebesar 2000W/m2. Sekarang tinggal
keputusan dari pemerintah apakah ingin melaksanakan program pengembangan energi
alternatif ini atau tidak, karena di wilayah Indonesia bagian tengah ini energi
anginnya sangat berpotensi digunakan untuk pengembangan produksi tenaga listrik.
Referensi:
Jalaluddin Rumi Prasad Pemetaan Potensi Pengembangan Sumber Daya Energi Angin di
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar