Ada beberapa tipe boiler modern, yakni Fluidized boiler, Oil and gas fired boilers, Pulverized coal fired (PCF) boiler, Cyclone firing boiler, Package boiler, dan Recovery boilers. Namun pada artikel ini akan lebih membahas membahas mengenai Package Boiler (Boiler Paket). Package Boiler merupakan jenis boiler modern yang yang semua komponennya sudah disusun oleh produsen boiler tersebut, jadi boiler ini sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik yang memesan boiler tersebut, cara pengangkutannya yakni menggunakan truk yang berkapasitas besar. Pengangkutan boiler seperti pada gambar.
Pada saat perakitan, boiler paket ini hanya memerlukan beberapa tambahan komponen, yakni pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat mengoperasikan boiler. Struktur dari boiler paket, seperti pada gambar.
Untuk mengoperasikan boiler paket ini membutuhkan lebih sedikit bahan bakar dan tenaga listrik, serta secara luas boiler ini digunakan dalam industri farmasi, makanan, keramik, dan industri lainnya. Bahan bakar yang paling banyak digunakan pada package boiler ini yakni minyak dan gas. Penggunaan package boiler  ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan jenis boiler laninnya, antara lain:
·         Waktu instalasi yang singkat, hal ini karena komponen tambahan yang diperlukan tidaklah terlalu banyak.
·         Memiliki unit yang sudah memenuhi standar, jadi tidak perlu merubah komponen yang telah dipasang sebelumnya
·         Biaya instalasi boiler lebih rendah
Sedangkan kekurangan dari package boiler ini, yakni:
·         Periode pengecekan dan pembersihan boiler lebih sering
·         Proses pengiriman boiler yang sedikit sulit karena boiler sudah menjadi satu kesatuan yang utuh, jadi ukurannya besar
Package Boiler ini biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire tube dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi. Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass nya – yaitu berapa kali gas pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama setelah itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum dalam kelas ini adalah unit tiga pass/ lintasan dengan dua set fire-tube/ pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang boiler.
Package Boiler jenis 3 Pass, yang menggunakan bahan bakar minyak
(Spirax Sarco) 

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin merupakan salah satu program studi yang dimiliki oleh Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan (JPTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

VISI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JPTK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Menjadi Program Studi Penghasil dan Pengembang Tenaga Kependidikan Bidang Keahlian Teknik Mesin yang Berkarakter Kuat dan Cerdas.

MISI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JPTK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

1...Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan secara efektif untuk menghasilkan tenaga kependidikan teknik mesin yang unggul, berdaya saing tinggi, mandiri, dan berkepribadian;
2.Melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang pendidikan teknik mesin yang mendukung pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran;
3.Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan teknik mesin yang berorientasi pada peningkatan profesionalisme guru sekolah menengah kejuruan.

TUJUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JPTK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

1...Menghasilkan lulusan bidang Pendidikan Teknik Mesin yang mempunyai indeks prestasi kumulatif tinggi dan berkepribadian pendidik dengan masa studi tepat waktu dan masa tunggu pendek;
2.Menghasilkan penelitian dan pengembangan dalam bidang Pendidikan Teknik Mesin yang makin meningkat dalam kualitas maupun kuantitas;.
3.Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang makin meningkat dalam kualitas dan kuantitas, terutama dalam bidang Pendidikan Teknik Mesin.
Untuk info lebih lengkap bisa buka langsung di website resmi PTM http://ptm.fkip.uns.ac.id/
Universitas Sebelas Maret atau yang biasa dikenal UNS merupakan salah satu perguruan tinggi yang berada di kota Solo, The Spirit of Java. Terletak di sisi timur kota Solo, UNS memiliki kampus dengan suasana kondusif, teduh, rimbun pepohonan, asri, dan nyaman untuk mendukung kesuksesan pembelajaran para mahasiswanya. Dengan kondisi itu, tak sedikit pihak yang lantas mengenal UNS sebagai green campus, dan telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai Perintis Kampus Berwawasan Lingkungan.
UNS telah mengabdi dan berkontribusi dalam proses pembangunan bangsa dan negara Indonesia melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perkembangan IPTEK merupakan salah satu aspek yang esensial dari perkembangan dan aktualisasi potensi insani yang hakiki mewujudkan peradaban manusia. Pentingnya keberadaan perguruan tinggi di tengah-tengah masyarakat berkaitan erat dengan kapasitas perguruan tinggi dalam pengembangan dan penyebarluasan IPTEK tersebut. Perguruan tinggi pada dasarnya adalah sebuah institusi pengetahuan dan sekaligus institusi sosial. Sebagai institusi pengetahuan, perguruan tinggi mempunyai tugas berkenaan dengan pengayaan, pengembangan dan penyebarluasan IPTEK, serta penyiapan sumberdaya IPTEK. Sedangkan sebagai institusi sosial, perguruan tinggi merupakan bagian dari dinamika masyarakat di mana perguruan tinggi berdiri, berkembang dan berperan.
UNS secara bertahap memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan pendidikan tinggi di dunia. Sudah saatnya perguruan tinggi termasuk di dalamnya UNS, harus tampil sebagai leader dalam pengembangan kemajuan dan peradaban bangsa, sehingga menjadi andalan seluruh bangsa. Globalisasi telah mengundang peran yang khusus bagi pendidikan. Globalisasi juga menyampaikan pesan khusus bahwa pendidikan harus mampu menciptakan knowledge society, yaitu masyarakat yang berkeyakinan bahwa pengetahuan dan keterampilan manusia jauh lebih penting daripada sumber alam, material yang melimpah, dan bahkan modal sekalipun. Kiprah ini meletakkan perguruan tinggi sebagai titik strategis pembangunan nasional dan sebagai aset nasional yang harus tumbuh dan berkembang terus.
Gejala bergesernya supremasi penguasaan IPTEK dunia dari Barat ke Asia menunjukkan bahwa negara-negara di Asia yang dimotori antara lain oleh: Jepang, Korea, China, Hongkong telah mampu mensejajarkan diri dengan ‘dunia Barat’, bahkan telah diakui menjadi kekuatan dan raksasa baru di bidang pengembangan IPTEK. Era sekarang dan yang akan datang sangat pantas disebut sebagai “kebangkitan Asia”. Demikian juga arah pengembangan UNS yang tertuang sebagai “VISI UNS 2030″ yang dijabarkan dalam tahapan pengembangan strategis jangka menengah dan jangka panjang sampai tahun 2030 telah berada pada jalur yang tepat (on the right track) paralel dengan kebangkitan Asia tersebut. Penguasaan IPTEK, perubahan mindset, kesehatan institusi, keunggulan sumberdaya manusia yang kompetitif, dan kerjasama/ networking yang luas merupakan indikator atau komponen penting yang harus dimiliki oleh warga UNS berkarya untuk Indonesia disamping tujuan kedepan untuk memenangkan persaingan global di ‘Era Asia’.
Dikaitkan dengan apa yang telah dilakukan, dihasilkan dan disumbangkan UNS kepada bangsa Indonesia sampai dengan hari ini. Di bidang “Penguasaan IPTEK”, khususnya dalam bidang pembelajaran dan penelitian, secara bertahap UNS telah menghasilkan berbagai prestasi, antara lain: Berhasil mengembangkan mobil hemat bahan bakar. UNS telah berhasil dan sukses mengembangkan mobil Samudra Generasi II rakitan Tim Bengawan mahasiswa Fakultas Teknik UNS yang di beberapa kejuaraan berhasil meraih prestasi bergengsi sebagai juara di tingkat Internasional. Tim tersebut berhasil meraih juara 2 (Runner Up) kategori Gasoline Urban Concept kompetisi hemat bahan bakar Shell Eco-Marathon (SEM) Asia di Manila. Mobil ini mampu bersaing dan mengalahkan Tim dari luar negeri (Phillipines, India, Qatar dan Pakistan). Penguatan riset Mobil Listrik Nasional (MOLINA) dengan battery Lithium “Sinar UNS”.
Perpaduan antara hasil publikasi karya ilmiah dosen di jurnal internasional dengan penguatan TIK berdampak langsung terhadap pengakuan ranking institusi UNS berupa, antara lain:
1.      Peringkat 691 dunia atau peringkat 5 Indonesia menurut versi 4 International Colleges and Universities (4ICU).
2.      Peringkat 367 dunia atau 6 Indonesia dalam ranking web of repositories atau peringkat 1.223 dunia atau peringkat 6 Indonesia dalam versi pemeringkatan webometric ranking web of universities.
Beberapa bukti bahwa UNS telah dikelola secara baik dan benar dengan beberapa perolehan prestasi gemilang, antara lain adalah:
1.      Akreditasi Unggul (A) dengan “nilai terbaik ketiga” untuk Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional PT.
2.      Opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dari Badan Pemeriksa Keuangan RI selama 5 tahun berturut-turut. UNS dengan pengelolaan PK-BLU berupaya untuk menerapkan kaidah-kaidah good governance dan clean governance melalui kebijakan remunerasi.
3.      Peringkat 155 dunia atau 8 Indonesia sebagai “Green Campus” versi UI GreenMetric.
4.      Sertifikasi ISO 9001-2008 untuk layanan administrasi di semua layanan administrasi UNS.
5.      Proyek Pinjaman Hibah Luar Negeri/ Loan untuk Pengembangan Rumah Sakit Pendidikan UNS, yang dibiayai dari Islamic Development Bank (IDB) dan Saudi Fund Development (SFD) dengan total anggaran lebih dari Rp. 400 Milyar Rupiah.
6.      Memperoleh pengakuan Ditjen Dikti dalam pemeringkatan “Student Performmatrics” sebagai ranking 2 PTN se Indonesia. Pemeringkatan tersebut didasarkan pada akumulasi prestasi mahasiswa di berbagai kegiatan bidang ko dan ekstra kurikuler. Prestasi ini merupakan pengakuan bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UNS telah dikelola secara sehat.
Ketersediaan SDM dosen yang memiliki kualifikasi dan kompetensi pendidikan yang tinggi dipercayai akan menghasilkan lulusan yang kompetitif pula dan berdaya saing. Demi mewujudkan SDM UNS yang berkualitas, maka kebijakan yang telah ditempuh antara lain adalah: meningkatkan jumlah dosen yang berkualifikasi Doktor (S-3). Sampai dengan akhir bulan Pebruari 2015 jumlah dosen yang bergelar Doktor sebanyak 393 orang. Sedangkan jumlah dosen yang sekarang sedang studi lanjut program Doktor di dalam maupun diluar negeri sebanyak 313 orang.
Untuk info lebih lengkap bisa buka langsung di website resmi UNS http://uns.ac.id/id/
A.  Judul Praktikum
Pengukuran dan Penyetelan Katup
B.  Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktik pengukuran dan penyetelan katup adalah:
1.        Mahasiswa mampu untuk mengetahui ukuran dari setiap komponen pada mekanisme katup
2.        Mahasiswa mampu untuk menyetel katup agar sesuai dengan standar yang diizinkan
C.  Alat dan bahan
1.        Alat
-            1 set kunci pas
-            1 set kunci ring
-            Kunci T ukuran 10 dan 12
-            Obeng +  dan –
-            Tang
-            SST
-            Feeler gauge
-            Kunci shock
-            Jangka sorong
-            Palu besi
2.        Bahan
-            Engine Stand
D.  Keselamatan Kerja
Dalam praktikum ini diperlukan keselamaan kerja sebagai berikut:
-            Memakai wearpack
-            Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya
-            Mengikuti prosedur sesuai SOP

Proses Kerja Mesin Frais
1.    Memilih Alat Bantu yang Digunakan
Pada mesin frais banyak sekali terdapat peralatan Bantu yang digunakan untuk membuat benda kerja. Antara lain :
a.      Ragum
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
·         Ragum biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja. 
Ragum biasa
·         Ragum berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle. Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360˚
Ragum putar
·         Ragum universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan tegak.
Ragum universal
b.      Kepala pembagi (dividing head)
Kepala pembagi (dividing head) adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk segisegi yang beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung.
Kepala pembagi
c.       Kepala lepas
Alat ini digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.
Kepala lepas
d.      Rotary table
Rotary table digunakan untuk membagi segi-segi beraturan misalnya kepala baut. Disamping itu juga dapat digunakan untuk membagi jarak-jarak lubang yang berpusat pada satu titik misalnya membagi lubang baut pengikat pada flendes.
Meja putar
e.       Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dimasukkan ke sarung tirus pada sumbu utama.
Adaptor
f.       Arbor
Arbor beserta cincin biasanya dipasang dengan dudukan penyangga, dimana cutter pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur dengan pemasangan cincin.
Arbor
2.      Menentukan Parameter-Parameter Pemotongan
Parameter-parameter yang mempengaruhi pemotongan antara lain:
a.      Bahan yang Disayat
Dengan mengetahui bahan yang akan disayat maka kita akan dapat menentukan kecepatan potong. Kecepatan potong dari suatu bahan tidak dapat dihitung secara matematis melainkan hanya dapat diketahui dengan melihat pada tabel dari buku referensi bahan tersebut. Berikut ini adalah table kecepatan potong beberapa material.

No
Bahan
Benda kerja Vc (m/menit)
1
Kuningan, Perunggu keras
30 – 45
2
Besi tuang
14 – 21
3
Baja >70
10 – 14
4
Baja 50-70
14 – 21
5
Baja 34-50
20 – 30
6
Tembaga, Perunggu lunak
40 – 70
7
Allumunium murni
300 – 500
8
Plastic
40 – 60
Table. Kecepatan potong bahan teknik
b.      Menentukan Bahan Cutter
Bahan cutter sangat berpengaruh terhadap kemampuan cutter dalam menyayat benda kerja. Cutter mesin frais dibuat dari berbagai jenis bahan antara lain :
1)      Unalloyed tool steel
Adalah baja perkakas bukan paduan dengan kadar karbon 0,5 – 1,5% kekerasannya akan hilang jika suhu kerja mencapai 2500 C, oleh karena itu material ini tidak cocok untuk kecepatan potong tinggi.
2)      Alloy tool steel
Adalah baja perkakas paduan yang mengandung karbon kromium, vanadium dan molybdenum. Baja ini terdiri dari baja paduan tinggi dan paduan rendah. HSS (High Speed Steel) adalah baja paduan tinggi yang tahan terhadap keausan sampai suhu 6000C.
3)      Cemented Carbide
Susunan bahan ini terdiri dari tungsten atau molybdenum, cobalt serta carbon. Cemented Carbide biasanya dibuat dalam bentuk tip yang pemasangannya dibaut pada holdernya (pemegang cutter). Pada suhu 9000C bahan ini masih mampu memotong dengan baik, cemented carbide sangat cocok untuk proses pengefraisan dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian waktu pemotongan dapat dipersingkat dan putaran yang tinggi dapat menghasilkan kualitas permukaan yang halus.
4)      Mata potong pisau frais (geometri pisau).
Salah satu faktor yang menentukan baik buruknya kualitas hasil pengerjaan proses frais adalah pengerindaan permukaan atau bidang-bidang utama dari cutter frais. Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus, cutter yang digunakan juga harus dipersiapkan secara khusus pula. Permukaan cutter yang harus diperhatikan pada waktu menggerinda adalah sudut tatal, sudut bebas sisi, sudut bebas depan, sudut bebas mata potong, dan sudut bebas belakang.
c.       Menentukan Cutter
Cutter pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya dan dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam.
Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah setiap sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek pada proses pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan pendinginannya pada waktu sisi potong mengenai benda kerja, maka hasilnya cutter frais akan lebih tahan lama.
Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada yang lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle) dapat mengarah ke kanan dan ke kiri.
Cutter mesin frais baik horisontal maupun vertical banyak sekali jenisnya antara lain :
1)      Cutter mantel
Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal.
Cutter Mantel
2)      Cutter Alur
Cutter jenis ini digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau permukaan benda lainnya
Cutter Alur
3)      Cutter Modul
Cutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untuk membuat roda-roda gigi.
Cutter Modul
4)      Cutter Radius Cekung
Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung)
Cutter Radius Cekung
5)      Cutter Radius Cembung
Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung)
Cutter Radius Cembung
6)      Cutter Alur T
Alat ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya pada meja mesin frais.
Cutter Alur T
7)      Cutter Ekor Burung
Cutter ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Cutter ini sudut kemiringannya terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 300, 450 ,600

Cutter Ekor Burung
8)      Cutter Endmill
Ukuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar. Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat dipasang pada mesin frais vertical.
Cutter End Mill
9)      Cutter Heavy Duty Endmill
Cutter ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda dengan cutter yang lain. Pada sisinya berbentuk alur helik yang dapat digunakan untuk menyayat benda kerja dari sisi potong cutter, Sehingga cutter ini mampu melakukan penyayatan yang cukup besar
d.      Perhitungan pada Mesin Frais
1)      Putaran Sumbu Utama
Untuk mengetahui kecepatan putar spindle utama, maka kita harus mengetahui kecepatan potong dari benda yang akan disayat. Untuk ngetahui kecepatan putar spindle utama, dapat dihitung secara matematis dengan rumus :
Keterangan:
n     = Putaran sumbu utama (RPM)
Vc   = Kecepatan potong (m/menit)
D    = Diameter Cutter (mm)
2)      Kepala Pembagi (dividing head)
Kebanyakan roda cacing yang terdapat pada kepala pembagi bergigi 40 dan poros cacing berulir tunggal. Misalnya poros cacing diputar sekali, maka benda kerja (roda 17 cacing) berputar 1/40 kali. Untuk satu putaran roda cacing, kita harus memutar poros cacing sebanyak 40 putaran. Untuk pengefraisan suatu benda, banyaknya putaran engkol pembagi untuk satu bagian sama dengan banyaknya putaran engkol pembagi untuk satu putaran penuh benda kerja dibagi dengan jumlah bagian yang akan dibuat.
Penampang Kepala Pembagi
Supaya engkol pembagi dapat berputar dengan benar, maka dipasang suatu keping pembagi dengan lubang-lubang yang jaraknya sama di lingkaran yang mempunyai satu titik pusatnya. Umumnya mesin frais memiliki keping pembagi yang berlubang :
Keping I     : 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20
Keping II   : 21 - 23 - 27 - 29 - 31 - 33
Keping III  : 37 - 39 - 41 - 43 - 47 - 49
Untuk membuat segi banyak beraturan atau membuat roda gigi, dapat menggunakan ramus sebagai berikut:
Keterangan:
n = putaran poros cacing
N = karakteristik kepala pembagi
Z = jumlah alur atau gigi yang akan dibuat
Contoh:
Suatu benda kerja haras dibagi menjadi 8 bagian dengan jarak sama.
Jawab:
Jadi, untuk membagi menjadi 8 bagian yang sama, maka diperlukan 5 putaran setiap mengerjakan suatu bidang.
3)      Mengefrais Roda Gigi Biasa
Untuk mengefrais roda gigi, roda dijepit pada sumbu yang sebelumnya telah dibubut dan telah dijepit pada sumbu kecil dengan tidak melepaskannya sebelum difrais. Untuk mengefrais gigi-gigi, sumbu kecil dengan roda itu dipasang di antara senter-senter kepala pembagi dan kepala lepas. Pada sumbu utama dipasang roda gigi ulir (roda cacing / worm wheel) yang biasanya mempunyai 40 gigi dan terdiri dari dua bagian. Roda cacing digerakkan oleh sumbu batang berulir (cacing) yang dipasangi tangkai untuk memutarkan cacing tersebut, di depan tangkai dipasang pelat pembagi (index plate) dengan roda gigi payung. Roda gigi payung digerakkan oleh as pembantu dengan roda gigi yang sama. Pelat pembagi dapat ikut berputar atau berhenti oleh suatu pal (index crank). Saat sumbu cacing berputar satu putaran, index crank berputar satu putaran juga. Index crank berputar di sepanjang index plate yang diam.
4)      Mengefrais Alur Spiral
Untuk mengefrais alur spiral pada poros silinder, benda kerja diikatkan di antara dua senter kepala pembagi dan kepala lepas. Meja mesin harus diputar beberapa derajat dari nol skala meja tergantung pada miringnya sudut alur spiral yang hendak difrais. Bila sudut β penyiku alur spiral, maka sudut β = sudut β1, sehingga tg β = tg β1. maka :